Sejarah Singkat MIN Putussibau
Berawal dari sebuah keinginan masyarakat Kapuas Hulu
khususnya di wilayah Putussibau – Kedamin (sekarang Kecamatan Putussibau Utara
dan Putussibau Selatan) untuk menumbuhkembang pengetahuan dan pengamalan
nilai-nilai Islam bagi generasi-generasi muslim, maka beberapa tokoh agama,
tokoh masyarakat bersama pemerintah khususnya Departemen Agama (sekarang
Kementerian Agama), maka didirikanlah pendidikan formal di Putussibau bernama
madrasah. Yayasan yang mendirikan lembaga
pendidikan tersebut bernama Yayasan Darussalam. Sebelum pembentukan
Yayasan terlebih dahulu membentuk kepanitiaan Pendirian Yayasan yang
diprakarsai oleh Bapak H. Utat Rusyadi dan H. Sa’i HP dan rekan-rekannya
terutama Bapak Kepala Kantor Agama. Nama Yayasan yang dibentuk diberi nama
Yayasan Darussalam, sehingga nama Satuan Pendidikan yang didirikan diberi nama
Madrasah Ibtidaiyah Darussalam.
Embrio
Madrasah sesungguhnya berawal dari sebuah pengajian usia anak-anak yang
diselenggarakan di Surau-surau. Lambat laun dari embrio tersebut terlahirlah
lembaga pendidikan formal dengan sarana dan prasarana yang sangat terbatas.
Animo
masyarakat yang semakin tinggi dilihat dari jumlah siswa yang aktif mengikuti
pembelajaran semakin banyak, maka pertumbuhan dan perkembangan lembaga ini
semakin pesat apalagi dibarengi dengan usaha-usaha dan dukungan pemerintah
kabupaten Kapuas Hulu untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) masyarakat
Kapuas Hulu melalui bidang pendidikan.
Yayasan
Darussalam terus berusaha menjalin kerja sama dengan Pemerintah dan masyarakat
untuk memajukan Madrsah yang baru didirikan. Akhirnya pada tahun 1984
berdirilah Madrasah Ibtidaiyah Darussalam yang didahului dengan pendirian
Madrasah Tsanawiyah Darussalam (sekarang menjadi MTs Negeri Putussibau.
Selanjutnya beberapa tahun kemudian Yayasan tersebut mendirikan Madrasah Aliyah
Darussalam (Sekarang Menjadi MAN Putussibau).
Partisipasi
dan kepercayaan masyarakat Kapuas Hulu terhadap Yayasan semakin tinggi untuk
menumbuhkembangkan ketiga lembaga pendidikan tersebut dibarengi dengan dukungan
pemerintah maka MTs Darussalam dinegerikan pada tahun 1995.
Usaha
perjuangan Yayasan Darussalam berlanjut untuk penegerian Madrasah Ibtidaiyah
Darussalam. Alhamdulillah berkat Tuhan Yang Maha Kuasa dan didukung kerjasama
dan partisipasi masyarakat dengan pemerintah, bertepatan pada saat Departemen
Agama di pimpin oleh Bapak Daud Kholil yang merupakan sebagai penggagas dan
pendiri, maka pada tahun 1997 Madrasah Ibtidaiyah Darussalam resmi dinegerikan
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Rapublik Indonesia Nomor 107 Tahun
1997 Tentang Pembukaan dan Penegerian Madrasah
pada tanggal 17 Maret 1997 yang ditanda tangani Menteri Agama Republik
Indonesia Dr. H. Tarmizi Taher di Jakarta dan diresmikan oleh Kepala Wilayah
Kementrian Agama Provinsi Kalimantan Barat pada tanggal 18 April 1997.
Departemen
Agama mengangkat Ibu Hamidah (Hj. Hamidah HD, A. Ma.) menjadi Kepala Madrasah
Ibtidaiyah Negeri Putussibau. Hal tersebut didasari bahwa beliau sudah lama
mengabdikan diri dan menjadi Pimpinan sewaktu Madrasah ini belum dinegerikan.
Dari tahun 1984 sampai tahun 1997 beliau sudah menjadi Kepala Madrasah
Ibtidaiyah Darussalam. Beliau dikenal sebagai pimpinan yang kharismatik dan
toleran serta memiliki integritas, loyalitas, moralitas, disiplin dan tanggung
jawab yang tinggi. Beliau juga merupakan tokoh masyarakat yang sangat disegani dan berwibawa. Hidupnya bersahaya
dan bermartabat. Hal ini terbukti dengan berkat perjuangan beliau mulai dari
tahun 1997 sampai tahun 2011 kurang lebih 27 Tahun (13 tahun sewaktu masih
berstatus Madrasah swasta ditambah 14 tahun setelah dinegerikan) Madrasah
Ibtidaiyah Negeri Putussibau pada masa kepemimpinan beliau sudah memiliki
gedung dan bangunan yang lumayan mewah dan merupakan Madrasah pavorit. Oleh
karenanya sangat pantas kiranya beliau melanjutkan kepemimpinan setelah
dinegerikan.
Ibu
Hamidah HD, A. Ma. juga termasuk penggagas dan pendiri lembaga pendidikan
tersebut. Pahit
getirnya perjalanan dan perjuangan setelah dinegerikan yang di alami Ibu
Hamidah HD, A.Ma terus berlanjut. Terutama dalam memperjuangkan status tanah
tempat bangunan MIN Putussibau berdiri yang masih menjadi milik/aset Pemerintah
Daerah Kabupaten Kapuas Hulu. Ibu Hamidah bersama Komite yang pada saat itu
Ketua Komite adalah Bapak Kusfery AC memperjuangkan agar tanah yang telah
ditempati MIN Putussibau dihibahkan menjadi hak milik Madrasah. Pada saat itu
tanah lokasi MIN Putussibau hendak diganti-rugi oleh pengusaha dan ingin
mendirikan pasar dan pertokoan. Namun berkat perjuangan yang gigih dan tak
mengenal lelah segenap warga masyarakat muslim dan warga madrasah serta dibantu
oleh Bapak Kusferi AC sebagai ketua komite menghadap ke Bupati agar tanah
lokasi MIN Putussibau dijadikan hak milik penuh. Alhamdulillah tanah tersebut
mendapat izin hak pinjam pakai melalui surat perjanjian pinjam pakai antara
Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu nomor: 181/06/MOU/SETDA/TNH-A dengan Komite
MIN Putussibau Nomor: 013/Komite MIN PTS/2011 yang ditanda tangani bersama oleh
Bupati Kapuas Hulu Bapak A.M. Nasir, SH sebagai Pihak Pertama dari Pemerintah
Daerah dengan Komite MIN Putussibau Bapak Kusferi AC sebagai pihak kedua.
Penanda tanganan surat tersebut disaksikan oleh dua orang saksi yakni Saksi I
Ketua yayasan Darussalam Bapak IR. H. Muhammad Sukri dan saksi II Bapak H.M.
Ardi, S. Sos, MM.
Pada
saat MIN Putussibau sedang dalam masa kejayaannya (masa keemasan) dan Madrasah
Ibtidaiyah Negeri Putussibau menjadi induk dari 18 Madrasah anggota KKM
(Kelompok Kerja Madrasah) Ibu Hj. Hamidah HD, A. Ma mengundurkan diri
dikarenakan kesehatan fisik beliau sedikit terganggu. Namun pemikiran dan
ide-ide kreatif beliau masih menjadi acuan dan rujukan segenap warga MIN
Putussibau. Setelah sehat beliau masih
bertugas aktif sebagai guru di MIN Putussibau. Akhirnya pada Tanggal 25 bulan
Januari tahun 2011 Kepala Kementerian Agama yang pada sat itu dipimpin oleh
Bapak Drs. H. Syahrul Yadi, M. Si melantik Bapak H. Rojuddin, SE, S. Pd. I
sebagai Kepala MIN Putussibau.
Setelah
melakukan serah – terima jabatan antara Ibu Hamidah HD, A. Ma. dengan Bapak H. Rojuddin, SE, S. Pd. I, masa
kepemimpinan secara resmi berpindah kepada Bapak Rojuddin. Masa kepemimpinan
Bapak H. Rojuddin, S.E, S. Pd. I terbilang sangat singkat, sehingga beliau
belum sempat berkarya dan mengembangkan MIN Putussibau. Beliau bertugas kurang
lebih enam (6) bulan. Akhirnya beliau mengundurkan diri di tahun yang sama dan
kembali bertugas sebagai guru di MIS Nurul Yaqin Bunut Hilir dan sekarang telah
menjadi Kepala di MIS tersebut.
Kepemimpian
MIN Putussibau dilanjutkan oleh Ibu Nurimah, A. Ma., mulai dari tahun 2011
setelah dilantik oleh Bapak Drs. H. Syahrul Yadi, M. Si pada tanggal 06 bulan
Juni tahun 2011 Ibu Nurimah, A. Ma. juga termasuk tokoh pendiri dan sudah
banyak mengalami pasang-surut dan pahit getirnya pengorbanan dalam
memperjuangkan MIN Putussibau yang lebih maju. Sejak masih berstatus swasta
(MIS Darussalam) sampai dinegerikan beliau turut berperan aktif memajukan
Madrasah ini bersama-sama dengan Ibu Hamidah HD, A. Ma (Kepala Madrasah
Pertama). Masa kepemimpinan beliau lebih diprioritaskan dalam penataan fisik,
lingkungan dan halaman MIN Putussibau. Kondisi halaman yang rawan banjir dan
genangan air menjadi sorotan beliau. Beliau memperioritaskan penimbunan halaman
dengan tanah merah dan juga melengkapi sarana dan prasarana serta sumber
belajar. Namun dikarenakan fisik beliau mulai melemah dan pergerakan kebijakan
pemerintah semakin dinamis, akhirnya beliau mengajukan permohonan pengunduran
diri kepada Kementerian Agama dan direspon oleh Kementerian Agama dengan
mengangkat dan melantik Bapak Ali Fahruddin Nasution, S. Pd. I, M. Sy.
Pada
hari Selasa tanggal 31 Desember 2014 Kepala Kantor Kementerian Agama Bapak Drs.
H. Syahrul Yadi, M. Si. melantik Bapak Ali Fahruddin Nasution, S. Pd. I, M. Sy,
sebagai Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri Putussibau. Sebelum di MIN Putussibau
Bapak Ali Fahruddin Nasution, S. Pd. I, M. Sy merupakan guru di MTs Negeri
Putussibau. Dengan pelantikan tersebut Ibu Nurimah, A. Ma. secara resmi
berhenti sebagai Kepala MIN Putussibau dan mutasi tugas ke Madrasah Tsanawiyah
Negeri Putussibau sebagai guru fiqih sesuai dengan bidang profesinya.
Sejak
bapak Ali Fahruddin Nasution, S. Pd. I, M. Sy resmi bertugas di MIN Putussibau
dan melakukan serah terima jabatan dengan Ibu Nurimah, A. Ma, Bapak Ali
Fahruddin Nasution, S. Pd. I, M. Sy (lebih dikenal Pak Ali) mulai melakukan
orientasi lingkungan baru dan menjalin kerja sama dengan segenap warga MIN
Putussibau, Komite dan Kementerian Agama dalam usaha menumbuhkembangkan MIN
Putussibau. Dalam Acara pisah sambut Pak Ali mengajak segenap warga MIN
Putussibau untuk bekerja sama memajukan MIN Putussibau lebih bermutu. Semboyan
beliau dalam acara pisah sambut adalah “Untuk Memajukan MIN Putussibau ini
butuh kerja sama dan partisipasi kita semua, sedangkan untuk menghancurkan MIN
Putussibau cukup satu orang saja apakah itu saya atau anda”.
Setelah
resmi pak ali menjadi Kepala MIN Putussibau, pak Ali mulai melakukan penataan
dan pembinaan serta menyusun Rencana Kerja Madrasah sebagaimana tertuang dalam Rencana
Kerja ini.
Prioritas
target Rencana Kerja Madrasah yang disusun adalah :
1. Penataan
Administrasi
2. Perpanjangan
Akreditasi Madrasah
3. Proses Hibah
Tanah Lokasi MIN Putussibau (tanah masih milik/aset Pemerintah Daerah).
4. Peningkatan
mutu pembelajaran berbasis lingkungan.
5. Melengkapi
sarana dan sumber belajar.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !